Senin, 31 Mei 2010

NAMA : BOBY HERMAWAN


KELAS / NPM : 1EA08 / 14209460


PERENCANAAN,PENGORGANISASIAN,KEPEMIMPINAN DAN PENGENDALIAN

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam manajemen terbagi atas empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, Kepemimpinan, dan pengendalian. Dalam keempat fungsi tersebut memiliki tujuan dan ciri-ciri masing-masing yang berbeda pula. Dari segi tujuannya keempat fungsi tersebut memiliki tujuan sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Dan dalam makalah ini saya akan menjelaskan apa saja ciri-ciri yang termasuk dalam keempat fungsi manajemen tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

Menurut saya pembagian ciri-ciri dalam fungsi manajemen yang termasuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan adalah sebagai berikut beserta alasan :

• Ciptakan tujuan yang mantap untuk perbaikkan produk dan jasa

Menciptakkan suatu tujuan merupakan salah satu ciri perencanaan yang menghasilkan suatu tujuan bersama.

• Adopsi filosofi baru

Mengadopsi berarti mengambail salah satu filosofi baru yang terdapat pada suatu teori yang lain dan merupakan bagian dari ciri pengorganisasian yang berarti mengorganisasi atau mengatur adopsi atau pengambilan yang bagasimana yang baik untuk suatu perusahaannya.

• Hentikkan ketergantungan pada inspeksi massal

Menghentikan ketergantungan merupakan ciri dari pengendalian yang mempunyai tujuan untuk mengendalikan bagaimana cara untuk berhenti dari suatu ketergantungan sehingga kita dapat berdiri sendiri tanpa harus saling bergantung.

• Akhiri kebiasaan memberikkan bisnis hanya berdasarkan harga

Mengakhiri dan menghentikan merupakan bagian dari ciri pengendalian.





• Perbaiki system produksi dan jasa secara konstan dan terus-menerus

Memperbaiki suatu system adalah bagian dari perencanaan karena memperbaiki merupakan rencana dari suatu fungsi manajemen untuk mendapatkan suatu hasil yang jauh lebih baik setelah diperbaiki.

• Lembagakan metode pelatihan yang modern di tempat kerja

Pengorganisasian merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai makna suatu kelompok yang saling bekerja sama untuk saling membantu dan untuk mencapai tujuan yang bersama pula. Dan melembagakan suatu hal merupakan contoh dari pengorganisasian.

• Lembagakan kepemimpinan

Lembagakan merupakan suatu pengorganisasian.

• Hilangkan rasa takut

Tugas seorang pemimpin adalah untuk menciptakan suasana yang nyaman diantara sesama untuk saling bekerja sama dalam mengerjakan suatu hal. Untuk menghilangkan rasa takut juga merupakan ciri dari kepemimpinan yang mempunyai tugas untuk menghilanngkan rasa takut dan menggantinya dengan rasa percaya diri dan penuh semangat dalam bekerja baik bekerja secara individual maupun berorganisasi.

• Pecahkan hambatan di antara para staf

Memecahkan suatu hambatan atau suatu permasalahan yang ada diantara para staff merupakan bagian dari pengendalian. Pengendalian dibentuk untuk mencegah hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi antara para staff atau antar sesama karyawan.

• Hilangkan slogan. Nasihat dan target untuk tenaga kerja

Bagian dari tugas suatu kepemimpinan.

• Hilangkan kuota numeric

Menghilangkan suatu hal apa pun merupakan tugas dari fungsi manajemen ebagai kepemimpinan.

• Hilangkan hambatan terhadap kebanggaan keterangan kerja

Tugas dari fungsi manajemen kepemimpinan.

• Lembagakan program pendidikan dan pelatihan yang kokoh

Melembagakan suatu hal merupakan bagian dari pengorganisasian.

• Lakukan tindakan untuk melakukan transformasi

Melakukan suatu tindakan dalam hal bekerja atau dalam bekerja sama merupakan fungsi manajemen sebagai perencanaan yang merupakan berencana untuk mengambil suatu keputusan untuk kedepannya.



BAB III

PENUTUP

Pembahasan diatas merupakan salah satu ciri dari contoh fungsi manajemen mempunyai pembagian atau pengklasifikasian yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan pengertiannya.
Name : BOBY HERMAWAN


Class/NPM : 1EA08/14209460

The SOCIAL INTERACTION happened because of COMMUNICATION



Communication from English

 Communication words contained the understanding: the view of the public/the existence of conception about Something

 The meaning that was most important from communication was:

• That someone gave the interpretation in behaviour the other person (that was concrete Discussions,movement physical/the attitude),

• feelings what wanted to be sent by someone to the other person then this other person afterwards gave the reaction to the feeling that wanted to be sent by someone this.



because with the existence of this communication ,attitudes and feelings of a human group or the person of the individual could be known by other groups or orther person.this afterwards was the material to determine the reaction what would The implementation, so as the interaction will happen.



The communication equipment social in part:

 Communication means elektrinik

• Through the film

• Through radio

• Through tv

• Through telepon

 Means of the print media's communication

• Through news papper

• Through magazine

• Through brochure



THE FROM INTERACTION SOCIAL

1. The co-operation (cooperation) that is a joint venture between the individual/the group to reach one/with several aims

Forms of the work

• Spontaneous

The co-operation that his form as well as merta

For Example: the co-operation helped the person misfortune



• DIRECT

The co-operation that was formed in a direct manner

For Example: ordered

• The contract

The co-operation on the basis of the certain agreement

For example: the co-operation between the artist and the producer to be contracted out was in films, the Teacher honoren that has been rented 2 years were afterwards put forward was the official country

• Traditional

The co-operation as a part of system social

For Example: the work of the service together in a manner carried together solidarity

2. Competition

Could be interpreted as a social process (the social interaction) ,where the individual/the competitive human group searched advantage.

3. The conflict/the dispute

was a process where the individual/the group tried to fill his aim with the defiant road the opponent in accompanied with the threat and violence.

4. Accommodation

That is the method of "completing the conflict" without destroying the opponent of a dispute possibly got some completion,process whatever was named accommodation.

Minggu, 16 Mei 2010

The Story of an Hour

Name          : BOBY HERMAWAN
Class/NPM : 1EA08/14209460

Knowing that Mrs. Mallard was afflicted with a heart trouble, great care was taken to break to her as gently as possible the news of her husband's death.


It was her sister Josephine who told her, in broken sentences; veiled hints that revealed in half concealing. Her husband's friend Richards was there, too, near her. It was he who had been in the newspaper office when intelligence of the railroad disaster was received, with Brently Mallard's name leading the list of "killed." He had only taken the time to assure himself of its truth by a second telegram, and had hastened to forestall any less careful, less tender friend in bearing the sad message.

She did not hear the story as many women have heard the same, with a paralyzed inability to accept its significance. She wept at once, with sudden, wild abandonment, in her sister's arms. When the storm of grief had spent itself she went away to her room alone. She would have no one follow her.

There stood, facing the open window, a comfortable, roomy armchair. Into this she sank, pressed down by a physical exhaustion that haunted her body and seemed to reach into her soul.

She could see in the open square before her house the tops of trees that were all aquiver with the new spring life. The delicious breath of rain was in the air. In the street below a peddler was crying his wares. The notes of a distant song which some one was singing reached her faintly, and countless sparrows were twittering in the eaves.

There were patches of blue sky showing here and there through the clouds that had met and piled one above the other in the west facing her window.

She sat with her head thrown back upon the cushion of the chair, quite motionless, except when a sob came up into her throat and shook her, as a child who has cried itself to sleep continues to sob in its dreams.

She was young, with a fair, calm face, whose lines bespoke repression and even a certain strength. But now there was a dull stare in her eyes, whose gaze was fixed away off yonder on one of those patches of blue sky. It was not a glance of reflection, but rather indicated a suspension of intelligent thought.

There was something coming to her and she was waiting for it, fearfully. What was it? She did not know; it was too subtle and elusive to name. But she felt it, creeping out of the sky, reaching toward her through the sounds, the scents, the color that filled the air.

Now her bosom rose and fell tumultuously. She was beginning to recognize this thing that was approaching to possess her, and she was striving to beat it back with her will—as powerless as her two white slender hands would have been.

SEA SIGHT OF THE GREECE

Shirley was a beautiful woman of England. Yet, she was not young anymore she was 42 year old already. She lived in Liverpool, the city where she was born.




One summer, her best friend, Jane invited her to go to holiday in Greece. She never goes to Greece, she was curious about that country, so she decided to join with Jane in Holiday.



In the Greece they stayed in a hotel near the beach. There, they welcomed by a friendly man named Costas. He was the manager of the hotel. One evening Shirley went to the bar for some beverage, she found Costas stood there and they begun a conversation.



“You know, I have a boat located near this beach. Actually it belongs to my brother, but if you want, we can go for a ride tomorrow. What do you think?” said The man to her.



“Wow, it would be nice,” she accepted the invitation and she went with him next day. They enjoyed their trip very much, especially Shirley who never sails with a boat.



Actually, Shirley likes the sights of Greece, so after the first trip, she went out with the manager of hotel every day. As usual they swam, sunbathed and spent much time together in the sea. They enjoyed it very much.



The end of holiday came, Shirley had to go back. She was in Airport already but, suddenly she decided to not to go home to Liverpool, her home town. She thought, she wanted to stay in Greece. Then, this girl left the airport and went back directly to the hotel where Costas as the manager.



When she had arrived she saw Costas in the bar with a woman and she decided to hear their conversation.



“Would you like to go for a ride in my brother’s boat?” said costas inviting the woman. But, Shirley didn’t care about that and she came nearer to them.



Costas was shocked when he found Shirley standing beside him and the woman. He was extremely surprise, He got she smiled at him. Costas thought Shirley would angry with him but, she only told her purpose that she was looking for a job in his hotel.



Shirley was not angry when she knew the fact that Costas was a playboy, because She was not in love with that man but, she fallen in love with the Greece and the sea sights of it.

Manajemen pengolahan Sampah

Nama            : BOBY HERMAWAN
Kelas/NPM   : 1EA08/14209460


KATA PENGANTAR




Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa,karena atas perkenan-NYA penyusunan makalah yang membahas tentang Manajemen pengolahan Sampah ini dapat diselesaikan dengan baik.Dengan mempelajarinya diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara penulisan tata paragraph bahasa Indonesia yang benar.

Makalah ini disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2010,merupakan suatu sistem pendidikan yang menekankan pada kemampuan untuk memiliki tingkat kelulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencakup pengetahua tentang pemasaran.

Oleh karena itu,penyajian materi dalam makalah ini dituangkan dengan bahasa yang sederhana agar pembaca mudah memahami konteks yang diberikan serta mampu menguasainya secara mandiri.

Akhirnya,penyusun berharap semoga kehadiran makalah ini dapat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar.Namun demikian,penyusun menyadari bahwa dalam penyajiannya makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

























A.LATAR BELAKANG

Permasalahan sampah bukanlah pada pengelolaan sampahnya melainkan pada manajemen secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu koordinasi dan kerjasama antar daerah untuk mengatasi persoalan sampah tersebut. Pengenalan teknologi sanitary landfill ini sebagai teknologi pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan ini bukanlah suatu yang muluk-muluk. Teknologi ini sebenarnya cukup bisa diadopsi di Indonesia apabila penerapannya disertai dengan kedisplinan dan ketelatenan.



B.RUMUSAN MASALAH



Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana proses pengelolahan sampah menjadi pupuk kompos?

2.Kegiatan dalam membuat pupuk kompos?



C.TUJUAN PENULISAN



Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui proses terjadinya pupuk kompos

2.Untuk mengetahui kegiatan dalam membuat pupuk kompos



















PEMBAHASAN

Sampah organik yang dihasilkan oleh sebuah rumah tangga atau 1 Kepala Keluarga (KK) yang beranggota 5 orang (bapak, ibu, 2 anak dan 1 pembantu) setiap hari kurang lebih 2 kg. Kalau sebuah Rukun Tetangga (RT) terdiri dari 40 KK dan sebuah Rukun Warga (RW) terdiri dari 10 RT, maka bisa dihitung berapa jumlah sampah organik yang memerlukan pengelolaan selanjutnya, atau biasa disebut “dibuang”.



Untuk mengubah pola pikir bahwa sampah kita tanggung jawab kita yang menghasilkan, dan mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengelola sampah perlu upaya yang tidak mudah dan memerlukan waktu.



Dari pengalaman dan pembelajaran, Kebun Karinda menawarkan sebuah model bagi RT/RW yang ingin mandiri dalam pengelolaan sampah organiknya, namun untuk keberhasilannya diperlukan beberapa syarat:

Pertama: Kegiatan ini diorganisir oleh pemimpin masyarakat setempat (Ketua RT/RW), dibantu sebuah tim pelaksana (Komite Lingkungan).

Kedua: Dibangun komitmen di antara seluruh warga, lingkungan bagaimana yang ingin dicapai.

Ketiga: Ada pendampingan agar kegiatan berkelanjutan, kader/motivator yang mendampingi harus sudah berpengalaman melakukan pengomposan.

Keempat: Proses pengomposan dipilih yang tidak menimbulkan bau ialah proses fermentasi.



Sampah organik rumah tangga yang segar dan lunak, sangat mudah dikomposkan. Pengomposan dapat dilakukan secara individual di setiap rumah atau secara komunal oleh Komite Lingkungan RT/RW.



Pengomposan Individual



Kebun Karinda menyarankan pengomposan dengan metode Takakura. Jika dilakukan dengan benar dalam proses tidak ada bau busuk dan higienis. Tidak memerlukan tempat luas, tetapi tidak boleh kena hujan atau sinar matahari langsung.



Sampah organik dipisahkan dari sampah anorganik (kegiatan ini disebut “memilah sampah”) kemudian dicacah menjadi berukuran 2 cm x 2 cm agar mudah dicerna mikroba kompos. Wadahnya boleh keranjang cucian isi 40 L atau lebih dikenal dengan Keranjang Takakura, ember bekas cat atau kaporit (isi 25 L), drum bekas yang dipotong menjadi 2 bagian (isi 100 L), keranjang rotan atau bambu yang isinya lebih dari 25 L untuk mempertahankan suhu kompos. Pemilihan wadah tergantung bahan yang tersedia, selera dan banyaknya sampah setiap hari.



Sampah harus dimasukkan wadah kompos setiap hari (sebelum menjadi busuk) dan diaduk sampai ke dasar wadah supaya tidak becek di bagian bawah. Pengadukan juga dimaksud untuk memasukkan oksigen yang diperlukan untuk pernapasan mikroba kompos. Jika wadah sudah penuh, kompos baru bisa dipanen jika sudah matang.



Pengomposan dimulai lagi dengan wadah lain, dengan aktivator sebagian kompos yang masih panas dari wadah pertama. Kompos setengah jadi ini bisa juga dikirim ke pengomposan komunal untuk diproses bersama-sama. Sebagian ditinggal dalam wadah untuk dijadikan aktivator. Warga akan mendapat hasil panen kompos, atau membelinya dengan harga khusus.



Pengomposan Komunal



Memerlukan bangunan tanpa dinding, atapnya bisa dari plastik terpal, daun kirai, plastik gelombang, genteng dan sebagainya tergantung dana yang tersedia. Lantainya bisa tanah, semen atau paving blok. Kita bisa menyebutnya sebagai “Rumah Kompos”.



Untuk wadah pengomposan sampah organik rumah tangga dapat dibuat bak atau kotak dari bambu, kayu, paving blok, bata dan sebagainya. Agar dapat menyimpan panas, kotak harus memiliki volume paling sedikit 500 L atau memiliki panjang 75 cm, lebar 75 cm dan tinggi 1 m. Salah satu sisinya harus bisa dibuka, untuk mengeluarkan adonan kompos jika seminggu sekali dibalik. Banyaknya kotak tergantung jumlah sampah yang akan dikelola.



Hal penting agar tempat pengomposan bersih dan tidak berbau busuk, sampah yang masuk hanya sampah orgaik saja. Warga harus memilah sampahnya di rumah masing-masing (mengikuti RUU Persampahan). Di depan rumah tidak perlu ada bak sampah, tetapi disediakan dua wadah sampah untuk sampah organik dan anorganik. Petugas pengangkut sampah mengambilnya dengan gerobak sampah yang diberi sekat. Sampah organiknya diturunkan di Rumah Kompos.



Selanjutnya oleh petugas dicacah (manual atau dengan mesin pencacah). Jika menggunakan mesin pencacah, agar sampah tidak mengeluarkan air dan untuk menambahkan unsur Karbon, dicampurkan terlebih dahulu serbuk gergaji. Jika pencacahan secara manual, serbuk gergaji dicampurkan sebelum masuk wadah kompos. Aktivator yang digunakan adalah adonan kompos yang masih aktif atau belum selesai berproses. Jika menggunakan mesin pencacah, aktivator ditambahkan sebelum masuk mesin.



Adonan kompos dari sampah organik rumah tangga jika diaduk setiap hari, akan matang dalam waktu kurang lebih 10-14 hari, namun harus distabilkan dahulu sampai suhu menjadi seperti suhu tanah, kira-kira makan waktu 2 minggu baru bisa dipanen. Jika akan dikemas diayak terlebih dahulu untuk memisahkan bagian yang kasar atau belum menjadi kompos.



Jika tanah yang tersedia cukup luas dan sampahnya cukup banyak, pengomposan dapat dilakukan dengan sistem open windrow yaitu dengan timbunan-timbunan yang memerlukan pembalikan. Kompos setengah jadi yang dikirim oleh warga dicampurkan ke adonan kompos yang sudah berusia kurang lebih 1 minggu, dan akan matang bersama-sama.





Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

• mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis, atau

• mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.



Metode Pembuangan

Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

Pembakaran/pengkremasian

Pabrik pembakaran di Vienna (Spittelau incineration plant).

Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.

Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.

Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.

Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

Pengolahan kemabali secara fisik

Baja di buang , dipilih dan digunakan kembali.

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis

Pengkomposan.

Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

Manfaat pengelolaan sampah

1. Penghematan sumber daya alam

2. Penghematan energi

3. Penghematan lahan TPA

4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

1. Longsor tumpukan sampah: Longsor sampah Leuwigajah

2. Sumber penyakit Pencemaran lingkungan



PENUTUP



A.KESIMPULAN

Setelah melalui proses yang melelahkan akhirnya makalah ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya di saat presentasi hasil di kelas.kesimpulan akhir dari makalah ini adalah Manajemen pengelolaan sampah ialah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat

Manajemen Ilmu vs seni

Nama                : BOBY HERMAWAN
Kelas/NPM       : 1EA08/14209460


KATA PENGANTAR




Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa,karena atas perkenan-NYA penyusunan makalah yang membahas tentang Manajemen Ilmu vs seni ini dapat diselesaikan dengan baik.Dengan mempelajarinya diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara penulisan tata paragraph bahasa Indonesia yang benar.

Makalah ini disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2010,merupakan suatu sistem pendidikan yang menekankan pada kemampuan untuk memiliki tingkat kelulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencakup pengetahua tentang pemasaran.

Oleh karena itu,penyajian materi dalam makalah ini dituangkan dengan bahasa yang sederhana agar pembaca mudah memahami konteks yang diberikan serta mampu menguasainya secara mandiri.

Akhirnya,penyusun berharap semoga kehadiran makalah ini dapat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar.Namun demikian,penyusun menyadari bahwa dalam penyajiannya makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

























A.LATAR BELAKANG

Kemampuan manajerial dapat dikenali dari rekam jejak kegiatannya selama ini. Biasanya berkorelasi positif dengan pengalaman organisasi (leadership), komunikasi sosial dan jejaring (networking). Biasanya, seorang calon manajer adalah mereka yang sering terlibat sebagai pimpinan dalam berbagai kegiatan, mempunyai kemampuan tinggi dalam berkomunikasi dengan siapa saja dan jejaring yang luas.



B.RUMUSAN MASALAH



Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana Seni mengantar seseorang pantas dan tidak menjadi manager?

2.Kegiatan manajer sering di cela oleh banyak orang?



C.TUJUAN PENULISAN



Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui proses manajemen

2.Untuk mengetahui kegiatan manajemen



















PEMBAHASAN

Pengertian manajemen – Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain se- bagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:



1. manajemen sebagai suatu proses.

2. manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

3. manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).

Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :

1. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.

3. Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.

2. Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu

Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:

Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.

George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”.Bila kita simpulkan maka manajemen berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.

Namun, mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.

1. Manajemen sebagai suatu proses

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :

1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan

3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.

2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.



Fungsi Manajemen

Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George R. Terry. dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:

a. Planning (Perencanaan)

b. Organizing (Pengorganisasian)

c. Actuating (Penggerakkan)

d. Controlling (Pengawasan).

Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:

a. Planning (Perencanaan)

b. Organizing (Pengorganisasian)

c. Staffing (Penyusunan Pegawai)

d. Directing (Pembinaan Kerja)

e. Controlling (Pengawasan).

Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:

a. Planning (Perencanaan)

b. Organizing (Pengorganisasian)

c. Commanding (Pemberian Komando)

d. Coordinating (Pengkoordinasian)

e. Controlling (Pengawasan).

Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya menjadi:

a. Forecasting (Peramalan)

b. Planning (Perencanaan)

c. Organizing (Pengorganisasian)

d. Commanding (Pemberian Komando)

e. Coordinating (Pengkoordinasian)

f. Controlling (Pengawasan).

Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:

a. Planning (Perencanaan)

b. Organizing (Pengorganisasian)

c. Staffing (Penyusunan Pegawai)

d. Directing (Pembinaan Kerja)

e. Coordinating (Pengkoordinasian)

f. Reporting (Pelaporan)

g. Budgeting (Anggaran).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak digunakan.

Perencanaan (Planning)

ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W1H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,

Pengorganisasian (Organizing)

ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.

Penggerakkan (actuating)

yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.

Pengawasan ( Controlling)

disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan. Disamping itu,Forecasting (Peramalan)sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan.







PENUTUP



KESIMPULAN

Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

PENGERTIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIEN

EFEKTIF

1. Mampu mencapai suatu maksud.

2. Dapat membawa hasil.

3. Sanggup menghasilkan hasil yang diinginkan.



EFISIEN

1. Menjadi efektif tanpa membuang uang atau usaha atau waktu.

2. Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)

3. Bekerja secara produktif dengan pengeluaran usaha dan biaya yang kecil.

Fokus pergeseran fungsi HR dari operasi internal untuk peran yang lebih langsung dalam kinerja perusahaan

KATA PENGANTAR




Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa,karena atas perkenan-NYA penyusunan makalah yang membahas tentang Pergeseran fungsi manusia ini dapat diselesaikan dengan baik.Dengan mempelajarinya diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara penulisan tata paragraph bahasa Indonesia yang benar.

Makalah ini disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2010,merupakan suatu sistem pendidikan yang menekankan pada kemampuan untuk memiliki tingkat kelulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencakup pengetahua tentang pemasaran.

Oleh karena itu,penyajian materi dalam makalah ini dituangkan dengan bahasa yang sederhana agar pembaca mudah memahami konteks yang diberikan serta mampu menguasainya secara mandiri.

Akhirnya,penyusun berharap semoga kehadiran makalah ini dapat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar.Namun demikian,penyusun menyadari bahwa dalam penyajiannya makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

























PENDAHULUAN



A.LATAR BELAKANG



Dalam hal ini difokuskan pada peningkatan teknologi dan pelayanan dengan harapan bahwa SDM akan beralih ke peran yang lebih strategis dalam



B.RUMUSAN MASALAH



Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana proses menciptakan kontribusi SDM terhadap bisnis?

2.beberapa hambatan yang menghalangi fungsi HR terhadap kontribusi bisnis?



C.TUJUAN PENULISAN



Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui prosentase SDM yang ada

2.Untuk mengetahui kegiatan keterampilan dan kompetensi staf HR sebagai salah satu hambatan yang paling signifikan




PEMBAHASAN



Fokus pergeseran fungsi HR dari operasi internal untuk peran yang lebih langsung dalam kinerja perusahaan



Sumber daya manusia (SDM) fungsi di seluruh dunia terus berubah karena pergeseran fokus dari operasi internal untuk meningkatkan kontribusi memaksimalkan kinerja bisnis korporasi. Menurut Global Transformasi studi HR 2006 oleh Mercer Human Resource Consulting, setengah (50%) dari organisasi berada di tengah transformasi fungsi HR mereka, sementara 12% menyelesaikan transformasi dalam satu tahun terakhir dan rencana 10% lainnya untuk memulai proses dalam tahun depan.

transformasi SDM adalah proses menciptakan atau menciptakan kembali fungsi HR dengan tujuan spesifik untuk meningkatkan kontribusi SDM terhadap bisnis.studi Mercer, yang dibangun pada satu serupa yang dilakukan pada tahun 2003, termasuk tanggapan dari hampir 1.400 organisasi di semua industri di Asia, Australia, Eropa, Amerika Latin, Selandia Baru dan Amerika Utara.Ini memberikan wawasan tentang realitas saat ini, tren, hambatan dan peluang yang dihadapi organisasi HR 'fungsi di seluruh dunia.

Sementara 40% responden survei terdaftar strategi sumber daya manusia sebagai fungsi utama SDM hari ini, 64% berharap untuk menjadi fungsi kunci dalam waktu dua sampai tiga tahun.. Kepemimpinan dan manajemen pengembangan bakat adalah daerah-daerah lain diharapkan menjadi lebih penting.Sebaliknya, 46% responden survei terdaftar keunggulan operasional dalam fungsi SDM sebagai prioritas hari ini, sementara hanya 32% melihatnya sebagai fungsi penting dalam beberapa tahun mendatang.

"Transformasi HR jelas merupakan proses yang berkesinambungan.Gelombang pertama transformasi, yang mulai 5 sampai 10 tahun lalu, difokuskan pada peningkatan teknologi dan pelayanan dengan harapan bahwa SDM akan beralih ke peran yang lebih strategis dalam organisasi, "kata Karen Piercy, seorang kepala dan ahli HR efektivitas dalam Mercer Human Capital bisnis."Hari ini, fungsi SDM di seluruh dunia tertantang dengan memberikan pada harapan ini - untuk membuat strategi modal manusia suatu realitas yang berakar dalam meningkatkan daya saing dan profitabilitas."



tantangan baru untuk SDM

Mengubah tuntutan HR telah memunculkan berbagai tantangan baru.Tantangan atas yang dikutip oleh pemimpin HR di seluruh dunia: bakat memperoleh kunci (43%), mendorong perubahan budaya dan perilaku dalam organisasi (40%) dan kemampuan kepemimpinan bangunan (40%). Tantangan-tantangan ini secara langsung sesuai dengan versi baru dari transformasi dan pergeseran dari fokus pada proses dan teknologi untuk strategi sumber daya manusia.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan baru, organisasi membuat perubahan pada kepemimpinan HR mereka.Sekitar dua-pertiga (69%) responden survei telah dalam peran mereka saat ini selama empat tahun atau kurang, dan sedikit lebih dari sepertiga (36%) telah dalam peran kurang dari dua tahun.Meskipun durasi singkat peran mereka saat ini, hampir dua-pertiga (61%) responden survei telah menghabiskan 10 tahun atau lebih dalam fungsi HR.



HR sebagai mitra strategis



Seiring dengan membuat perubahan pada kepemimpinan SDM, organisasi di seluruh dunia juga persepsi mereka berubah dari fungsi HR.Menurut survei Mercer, 67% responden menyatakan bahwa SDM pemimpin dipandang sebagai mitra strategis, berpartisipasi dalam diskusi strategi dan keputusan.Persentase yang sama para pemimpin HR (67%) laporan kepada CEO, dibandingkan dengan 54% dalam studi 2003.Selain itu, 59% memiliki kontak signifikan dengan dewan direksi tentang isu-isu di luar gaji, seperti manajemen artis, perencanaan suksesi, dan implikasi modal manusia merger, akuisisi dan transaksi lainnya.



Meskipun demikian kemajuan dengan kepemimpinan, beberapa hambatan menghalangi fungsi HR dari sepenuhnya berkontribusi terhadap bisnis kebutuhan organisasi. Kemampuan manajer dalam mengelola orang-orang mereka dan keterampilan / kompetensi staf HR merupakan dua hambatan terbesar menurut Piercy Ms.



Temuan survei menunjukkan bahwa fungsi SDM menghabiskan hampir tiga-perempat (70%) dari waktu untuk aktivitas SDM tradisional, seperti pencatatan, kepatuhan dan memberikan layanan HR. Serupa dengan hasil 2003 survei, responden menunjukkan bahwa mereka ingin menghabiskan lebih sedikit waktu pada pencatatan (dari 27% saat ini sampai 14%) dan lebih banyak waktu pada kemitraan strategis (dari 15% saat ini menjadi 27%).



"Dengan semua fokus pada tahap pertama transformasi pada efektivitas operasional SDM, sangat sedikit pergeseran dilihat dalam keseluruhan waktu yang digunakan untuk kegiatan transaksional dan strategis," komentar Piercy Ms. "Fungsi-fungsi SDM perlu membuat lebih banyak perubahan penting dalam cara mereka terstruktur untuk mencapai fokus strategi yang diinginkan.” Sebagai contoh, beberapa organisasi sedang mempertimbangkan suatu bifurkasi dari fungsi HR, pada dasarnya memisahkan kerja strategis SDM dari aktivitas transaksi dan mengelola mereka berbeda. "

Sama seperti kegiatan SDM tetap tradisional, sehingga memiliki keterampilan yang set.Menurut survei Mercer, 53% dari daftar organisasi di seluruh dunia keterampilan dan kompetensi staf HR sebagai salah satu hambatan paling signifikan untuk meningkatkan peran keseluruhan fungsi HR.Kemampuan manajer lini untuk mengawasi staf dan persepsi bisnis nilai HR adalah penghalang terkemuka lainnya menahan pengembangan SDM.



"Agar fungsi HR untuk bergerak maju dengan transformasi, organisasi harus menerapkan strategi bakat yang HR lengan dengan berbagai keterampilan, terutama yang berhubungan dengan keuangan dan bisnis, sehingga mereka dapat lebih efektif mitra bisnis," jelas Piercy Ms.



Informasi lebih lanjut tentang itu studi Mercer

. Mercer adalah melakukan dua briefing web untuk mendiskusikan temuan dari HR 2006 Global Transformasi studi lebih terinci.A briefing web untuk Eropa dijadwalkan 3:00 pm CET pada Kamis, Juni 21, dan sebuah briefing web untuk Amerika dijadwalkan 1:00 Timur pada Rabu, Juni 27.Untuk mendaftar baik untuk briefing web, kunjungi www.mercer.com / webbriefings .



Mercer juga telah menerbitkan Point global kertas Lihat dan laporan individu pada wilayah studi baru. Dokumen-dokumen ini dapat didownload di www.mercer.com / globalhrtransformation dimulai pada tanggal 21 Juni.

Mercer Human Resource Consulting adalah pemimpin global untuk HR dan nasihat keuangan terkait dan jasa, dengan lebih dari 15.000 karyawan untuk melayani klien di lebih dari 180 kota dan 42 negara dan teritori di seluruh dunia.Perusahaan ini merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Marsh & McLennan Companies, Inc, yang sahamnya daftar (ticker simbol: MMC) di New York, Chicago dan London bursa efek.Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi mercerHR.com.



PENUTUP

KESIMPULAN

Fungsi-fungsi SDM perlu membuat lebih banyak perubahan penting dalam cara mereka terstruktur untuk mencapai fokus strategi yang diinginkan.” Sebagai contoh, beberapa organisasi sedang mempertimbangkan suatu bifurkasi dari fungsi HR, pada dasarnya memisahkan kerja strategis SDM dari aktivitas transaksi dan mengelola mereka berbeda. "

PRIORITAS HIDUP

PENDAHULUAN


Dalam hidup kita pasti memliki suatu prioritas. Dan tiap orang pun memiliki prioritas hidup yang berbeda. Prioritas adalah suatu hal yang merupakan hal yang terpenting dan merupakan suatu tujuan hidup kita. Tak mempunyai prioritas sama saja seperti tak memiliki tujuan dalam hidup ini untuk masa depan nya.

PEMBAHASAN

Bagi saya prioritas untuk saat ini adalah (dari yang terpenting sampai yang sangat tidak penting) :

1. Menjalankan ibadah dalam bentuk apa pun dan dalam hokum apa pun. Menjalankan ibadah merupakan hal yang terpenting dan tak dapat diganggu guat dengan hal yang lainnya. Menjalankan suatu ibadah juga tak dapat ditunda demi melakukan tugas yang lainnya.



2. Belajar dengan giat. Selain menjalankan ibadah yang sudah seperti kewajiban, belajar pun juga menjadi hal yang terpenting. Karena masa depan kita ditentukkan oleh bagaimana cara kita belajar saat ini dan berapa banyak pengetahuan yang kita punyai sebagai bekal untuk mendapatkan suatu pekerjaan dan menjadikan kita sebagai seorang yang sukses di masa depannya.



3. Kita terlahir sebagai mahluk social yang mempunyai arti tak bisa hidup tanpa bantuan oarng lain. Oleh karena itu, cari lah teman sebanyak-banyak nya dimanapun kita berada. Berteman dengan banyak orang memiliki suatu kesengan sendiri dalam diri kita. Dengan mempunyai banyak teman kita dapat saling berbagi dalam hal apa pun. Dan hidup kita pun akan semakin berwarna dengan memiliki banayk teman atau orang di sekeliling kita.



4. Menikah. Di umur yang saat ini masih sangat belia, saya tak pernah berpikir untuk merencanakan suatu pernikahan. Karena bagi saya pernikahan merupakan suatu hal yang sacral dan di saksikan oleh para wali atau pun para saksi.

5.Tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Menggunakan jenis barang atau jenis obat-obatan terlarang sama saja seperti membunuh diri sendiri secara perlahan. Obat-obat itu akan merusak system fungsional organ-organ yang terdapat dalam tubuh kita setiap detiknya. Dan bisa saja dalam sekejap kita meninggal karena mengkonsumssi barang haram tersebut.

6. bekerja dengan giat,ketika kita sudah lulus dari sebuah universitas kita harus memilih jalan hidup kita jangan sampai cita-cita yang kita inginkan jadi sia-sia karena kita menjadi malas,dan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kita.

STRUKTUR PERUSAHAAN

PENDAHULUAN

Dalam setiap perusahaan memiliki struk perusahaan yang dibentuk untuk mencapai sutau tujuan bersama. Tiap posisi memiliki tugas yang berbeda satu sama lainnya. Dan dalam satu posisi pun memilikin kepala cabang supervisior dan lain-lain yang berfungsi untuk mengatur kinerja karyawan yang lain agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal.

PEMBAHASAN

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.

Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.

Prestasi keuangan tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat ini kami melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009.

TATA KELOLA PERUSAHAN

TELKOM wajib mematuhi peraturan Bapepam-LK dan SEC. Selain itu, kami menerapkan dan berupaya menjunjung tinggi kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan berdasarkan international best practices serta Pedoman Pelaksanaan tata kelola Perusahaan Indonesia (“Good Corporate Governance”) yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance di Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan publik, kami menyadari bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance merupakan lebih dari sekedar mematuhi peraturan, namun merupakan kewajiban yang harus dilakukan demi melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam rangka berupaya mempertahankan pertumbuhan usaha dalam industri komunikasi dan informasi yang sangat kompetitif.

Keberhasilan TELKOM dalam implementasi Good Corporate Governance tercermin dalam berbagai penghargaan yang telah diterima oleh Perusahaan. Penghargaan tersebut antara lain adalah:

• “Most Trusted Companies based on Corporate Governance Perception Index Assessment” dan “Trusted Company based on Investor and Analyst’s Assessment Survey” dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang bekerja sama dengan majalah SWA (Desember 2009); dan

• “Best Good Corporate Governance – Non Financial Sector” dari majalah Business Review dan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (Mei 2009).

Dalam rangka menjaga transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran, Direksi dan Dewan Komisaris telah mengembangkan, menerapkan, serta meningkatkan struktur dan prosedur tata kelola guna memastikan bahwa good corporate governance diterapkan di perusahaan. TELKOM berkomitmen untuk melaksanakan good corporate governance secara konsisten agar senantiasa dapat memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan menjaga kepercayaan dari para pemegang saham dan masyarakat.

Direksi telah menerbitkan Keputusan Direksi No. 29 Tahun 2007 yang secara komprehensif mengatur dan memperbaiki pelaksanaan tata kelola perusahaan. Kebijakan ini berisikan berbagai ketentuan untuk memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan, baik internal maupun eksternal, telah dilakukan dengan memperhatikan etika dan sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang benar.

Prinsip-prinsip utama yang membentuk kerangka program good corporate governance TELKOM adalah:

• Pelaksanaan etika bisnis yang baik

• Kebijakan dan prosedur kerja yang efektif

• Penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko

• Pengawasan internal, kebijakan dan prosedur pengendalian yang ketat

• Kepemimpinan dan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas dengan memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pemisahan tugas

• Memperkuat sumber daya guna meningkatkan kapabilitas dan kompetensi karyawan

• Pengelolaan sistem manajemen kinerja dan

• Insentif bagi pelaksanaan kinerja terbaik, yang diimbangi dengan penegakan hukum yang benar atas peristiwa pelanggaran yang terjadi.

Sebagai perusahaan yang sahamnya tercatat di NYSE, TELKOM wajib mematuhi ketentuan Sarbanes Oxley Act tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan pelaksanaannya. Beberapa peraturan SOA yang relevan dengan bisnis kami, adalah peraturan (i) SOA Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen TELKOM untuk bertanggung jawab atas dilakuknanya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan finansial (“ICOFR”) yang memadai, agar dapat memberikan jaminan yang cukup terkait dengan keandalan pelaporan keuangan Peusahaan dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK. TELKOM dan anak perusahaan telah melaksanakan asesmen dan audit terhadap efektivitas atas rancangan dan implementasi ICOFR, yang terintegrasi dalam proses audit laporan keuangan. (ii) SOA seksi 302, yang mensyaratkan manajemen TELKOM untuk bertanggung jawab terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi efektifitas prosedur dan pengendalian pengungkapan yang didesain untuk memastikan bahwa informasi yang harus diungkap dalam laporan sesuai Exchange Act, dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia, dan informasi tersebut diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen TELKOM termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sesuai keperluan, agar dapat segera mengambil keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan tentang asesmen yang dilakukan manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan pengungkapan yang terkait dapat dilihat pada “Prosedur dan Pengendalian”. TELKOM juga harus tunduk pada aturan SEC dan Bapepam-LK tentang independensi anggota komite audit.

Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) di TELKOM merupakan bagian yang penting dari upaya perusahaan untuk menjadikan perusahaan yang berdaya saing tinggi dan terjamin kelangsungan bisnisnya, sesuai dengan visi TELKOM, yaitu “menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional.”

Tekad TELKOM dalam menjalankan good corporate governance tertuang dalam kerangka GCG TELKOM.

TELKOM sebagai Perusahaan publik, menyadari bahwa para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang menuntut Perusahaan agar menjalankan setiap transaksi (internal dan eksternal) sesuai dengan prosedur, kebijakan, hukum, dan best practice yang berlaku. Hal inilah yang dituntut dari TELKOM oleh para investor, pemerintah dan regulator, pelaku bisnis dan komunitas keuangan.

Unsur utama yang berperan dalam mewujudkan GCG, yaitu:

 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

 Dewan Komisaris

 Direksi

 Komite-komite yang ada dan

 Corporate Secretary.

Penerapan good corporate governance tercermin antara lain dalam:

 pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk unit pendukung dan komite-komite

 pelaksanaan sistem manajemen risiko berdasarkan the Comitee Of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (“COSO”) Enterprise Risk Management

 pelaksanaan sistem pengendalian internal berdasarkan COSO Internal Control Framework

 penyampaian management statement oleh CEO dan CFO terhadap efektivitas ICOFR berdasarkan hasil penilaian yang dlakukan secara independen oleh auditor internal

 penilaian auditor eksternal terhadap efektivitas pengendalian internal dan pelaporan keuangan dan

 evaluasi kinerja dan akuntabilitas melalui Performance Assessment System.



PENUTUP

Struktur perusahaan merupakan hal yang penting untuk dibentuk agar tujuan perusahaan itu dapat tercapai dengan koordinir yang baik dengan orang-orang yang handal pula.