Senin, 22 November 2010

KOPERASI PRODUKSI DI NEGARA-NEGARA


Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum.Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi terdapat hampir di semua negara industri dan negara berkembang. Koperasi historis : lembaga-lembaga kemasyarakatan yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerja sama antara individu, dan pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal revolusi industri di Eropa pada akhir abad 18 dan abad 19. Lembaga ini sering disebut “KOPERASI PRAINDUSTRI”

PELOPOR SCHULTZE DELITSCH

Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.

Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain, antara lain :

1. Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.

2. Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan hasil produksi.

3. Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya sebagai pemilik dan pekerja pada koperasi tersebut pada saat yang sama.

KOPERASI PRODUKSI DI NEGARA PERANCIS



Revolusi perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat perancis.karena itu muncullah beberapa tokoh yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat diantaranya:charles fourier,louis blanc,dan ferdinand lasalle,para pengusaha kecil yang berhasil membangun koperasi yang bergerak di bidang produksi.Di perancis terdapat gabungan koperasi konsumsi nasional perancis ( federation nationale dess cooperative de consumtion ).dengan jumlah koperasi yang tergabung dari 476 buah anggotanya 3,4 jt orang dengan toko sejumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 miliar franc per tahun.

Perancis pun tidak luput dari goncangan-goncangan sosial ekonomi sebagai

akibat Revolusi lndustri sebagaimana yang dialami oleh Inggris. Kondisi tersebut juga telah mendorong beberapa pemikir Perancis seperti Charles Fourier, Louis Blance dan Ferdinan Lassale tergerak untuk mencari jalan keluar.



a. Charles Fourier (1772-1837)



Fourier, adalah sosok seorang pedagang yang tidak berhasil dalam

mengembangkan kariernya. Ia kecewa atas hasil Revolusi Perancis tahun 1879. Ia

kemudian menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan

membentuk “falanxteres", yaitu perkampungan yang terdiri 300-400 keluarga yang

bersifat komunal. Jadi tampaknya mirip dengan komunitas yang dibangun oleh Owen

di Inggris.



Falanx terletak di luar kota dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 150

hektar. Di dalamnya dilengkapi dengan usaha-usaha kerjasama dan usaha lain untuk

memenuhi kebutuhan sendiri. Hanya barang-barang yang tak dapat dihasilkan sendiri,diperoleh dengan barter dengan falanx lain.



Setiap hasil bersama menjadi milik bersama. Setiap orang bekerja sesuai

kemampuan dan keahliannya dan memperoleh penghasilan sesuai jasanya dalam

proses produksi dengan tidak mengabaikan kebutuhan dan kelangsungan hidup

masing-masing.



Namun sejauh itu, cita-cita tersebut tidak dapat diwujudkan dengan sempurna

akibat pengaruh liberalisasi yang amat kuat.



b. Louis Blance (1811-1880)



Blance, dalam buku Organization of Labor menyusun gagasan secara lebih

konkret. Ia berpendapat persaingan adalah sumber dari keburukan ekonomi,

kemiskinan, kemerosotan moral dan kejahatan. Untuk itu perlu dibentuk ”Atelier

Sociaux" (Social Workshop). Dalam perkumpulan tersebut ia ingin mempersatukan

produsen-produsen perorangan yang mempunyai usaha dalam bidang yang sama

(seperti koperasi pedesaan atau seperti klaster usaha, atau sentra industri kecil).

Dengan artelier sociaux, akan dapat dibentuk industri besar.



Pemerintah memberikan bantuan permodalan dan karenanya pemerintah juga

melakukan pengawasan atas perkumpulan tersebut. Pemerintah diharapkan

mengambil prakarsa dalam pembentukan koperasi-koperasi tersebut. Dalam koperasi tersebut diatur upah sama untuk semua, hasil bersih dibagi dalam tiga bagian yaitu

(a)untuk membeli perlengkapan baru,

(b) untuk menambah upah dan

(c) untuk sosial.



Pada tahun 1884, kaum buruh menuntut pemerintah untuk memenuhi gagasan

Louis Blance tersebut, dan pemerintah Perancis mengabulkannya. Namun koperasi

tersebut tidak bisa bertahan lama, karena antara lain kurang teliti menyeleksi anggota,pengurus tidak terampil, dan last but not least, kaum industrialis berusaha keras untuk menggagalkan koperasi tersebut.



c. Ferdinan Lassale



Lassale, adalah seorang pemimpin buruh, agitator, juga politikus, yang pada

sekitar awal tahun 1850, mencela perbuatan dan kecenderungan kaum kapitalis untuk mengejar keuntungan semata, sehingga menyebabkan terjadinya pembagian

pendapatan yang tidak merata. Oleh karenanya ia menganjurkan agar kaum buruh

berusaha melepaskan diri dan masuk dalam satu organisasi buruh serta mendirikan

perusahaan sendiri secara kooperatif.



Buruh didorong untuk memiliki pabrik-pabrik, sehingga lahirlah koperasi

produksi yang pertama di dunia. Koperasi ini yang didirikan dan dikelola sendiri oleh

kaum buruh.



Dalam perkembangan lebih lanjut, gerakan koperasi di Perancis juga memilki

kebanggaan lain, karena salah satu bank milik koperasi, yaitu Agricole Bank, adalah

salah satu bank peringkat atas yang cukup disegani dan diperhitungkan di Perancis

dan Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar