Jumat, 18 November 2011

Frame work 5 kekuatan untuk mencapai keuntungan Industri yg berlanjutan

Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karakteristik ekonomi (produk yang dihasilkan dan konsumen yang diperebutkan), situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang.
Walaupun kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak persis sama, namun secara umum , persaingan dalam suatu industri terbentuk dari lima kekuatan pembentuk persaingan

Sebagai pedoman dasar bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan persaingan dalam industri, maka strategi manager dapat menerapkan beberapa pendekatan berikut
1. Melindungi perusahaan dari pengaruh lima kekuatan persaingan yang terbentuk
2. Berupaya mempengaruhi aturan persaingan dalam industri untuk kepentingan perusahaan
3. Memperkuat posisi persaingan untuk maksud agar perusahaan dapat lebih banyak bermain peran dalam persaingan
Berikut ini adalah analis mengenai lima kekuatan persaingan menurut M Porter pada PT Pos Indonesia.
1.Substitusi
Persaingan berdasarkan substitusi merupakan persaingan dari produk atau jasa alternatif. Dalam hal ini persaingan substitusi PT Pos Indonesia ini adalah layanan internet yang menyediakan surat elektronik dan jejaring sosial maya. Strategi yang dilakukan pada PT. Pos Indonesia adalah penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan fleksibel, meyakinkan dan memberikan keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA kepada pelanggan.
2.Pemasok
Dalam upaya mempercepat pembangunan, dibutuhkan penyediaan dana investasi. Terkait dengan dana investasi, PT Pos Indonesia menggunakan dana internal maupun eksternal yaitu melalui kemitraan dan pinjaman bank. Saat ini PT Pos Indonesia sedang melaksanakan program modernization and empowerment.Program itu tentu mengandung konsekuensi perubahan strategis. Antara lain pembenahan business model, peningkatan dan penajaman brand image (corporate identity) PT Pos Indonesia, perubahan divisi regional sebagai profit centre, infrastruktur bisnis berbasis ICT (information communication technology).
Untuk menghadapi persaingan pemasok, PT Pos Indonesia melakukan hubungan yang baik dengan para pemasoknya seperti bank.
3.Pengguna jasa
Pengguna jasa pada PT Pos Indonesia adalah masyarakat umum dari semua kalangan yang ingin melakukan pengiriman barang, uang, atau surat-surat dengan menggunakan pos. Sedangkan untuk mempertahankan konsumen PT Pos Indonesia berusaha untuk lebih meningkatkan fasilitas dan pelayanan serta kepercayaan para pelanggan.
4.Persaingan antar penjual dalam satu industri

Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis perposan, harus dipandang sebagai tantangan dan momentum bagi PT Pos Indonesia untuk menunjukkan kinerjanya.Pemberlakuan Undang-undang No 38/2009 tentang Pos, mengantarkan persaingan bisnis perposan semakin mengglobal dan terbuka.Untuk menghadapi persaingan bisnis itu, PT Pos Indonesia dituntut mampu bersaing dengan para kompetitor domestik maupun internasional.Dengan strategi improvement layanan kepada para customer, kami optimistis siap menghadapi era liberalisasi pos tersebut.

Beberapa contoh yang telah dan sedang kami lakukan dalam upaya peningkatan kinerja PT Pos Indonesia, yaitu modernisasi kantor pos yang diwujudkan pada gedung maupun layanan pos, di antaranya mail services, financial services, maupun logistik, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalnya layanan keuangan akan dibenahi dengan aplikasi core banking system yang setara dengan perbankan.

Begitu pun dengan mail dan logistics, telah dilengkapi teknologi IT yang andal. Di antaranya, perbaikan system support untuk seluruh layanan financial services, mail services, dan logistics services. Perbaikan SDM khususnya di front office harus lebih profesional.Pegawai front office tentu harus mengedepankan penampilan, sikap, dan product knowledge-nya.
5.Pendatang baru potensial
Pendatang baru potensial dalam bisnis perposan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman seperti Fedex, DHL, TIKI.Cara PT Pos Indonesia dalam menghadapi para pendatang baru potensial ini adalah dengan memberikan harga yang terjangkau, kenyamanan dan keamanan dalam dalam pengiriman, serta tepat waktu dalam melakukan pengiriman.
5 Kekuatan Untuk Mencapai Keuntungan Industri yang Berkelanjutan
1. Entri Industri
Berat ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi dari para pesaing yang telah ada di mana pendatang baru akan memasuki industri atau pasar tersebut. Jika hambatan masuk ke industri tinggi dan pendatang baru dapat dikalahkan oleh para pesaing yang telah ada, maka perusahaan secara nyata tidak akan mendapatkan ancaman serius dari pendatang baru. Hambatan masuk dikatakan kuat, apabila :
1. Skala ekonomi luas. Skala ekonomis mengarah pada upaya penurunan biaya per unit produk.Skala ekonomi menghalangi pendatang baru karena faktor ini memaksa pesaing untuk memilih industri dengan skala besar (yang umumnya beresiko tinggi dan berbiaya tinggi) atau harus menerima ketidak-unggulan biaya (profitabilitas yang lebih rendah).
2. Diferensiasi produk besar. Differensiasi produk artinya perusahaan yang mapan memiliki identifikasi merek dan loyalitas cutomer yang berakar pada periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk dimasa yang lampau.Diferrensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi loyalitas pelanggan yang ada.
3. Kebutuhan modal besar. Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan hambatan masuk.
4. Akses ke saluran distribusi yang luas. Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya.Bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang telah mapan, perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara seperti penurunan harga dan diskon.
5. Biaya beralih pemasok besar. Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya beralih pemasok, semakin tinggi biaya beralih pelanggan, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru
6.Dilindungi oleh peraturan pemerintah.Kebijakan pemerintah dapat membatasi pendatang baru dengan peraturan perijinan, peraturan periklanan, dan sebagainya.


2. Kekuatan pemasok
Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi di dalam suatu industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk mendapatkan input seperti bahan baku dan modal. Apabila pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedang industri tidak mempunyai kemapuan untuk mengendalikan pemasok maka posisi tawar industri menjadi lemah dan sebaliknya psosisi tawar pemasok menjadi kuat. Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi apabila :
1. Jumlah pemasok utama. Pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi dibandingkan industri dimana para pemasok menjual produknya
2.Ketersediaan substitusi. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri
3. Produk kelompok pemasok terdiferensiasi atau pemasok telah penciptaan switching cost.
4. Ancaman integrasi dari pemasok. Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk melakukan forward integration
5.Biaya beralih pemasok.Biaya peralihan yang harus dikeluarkan cukup tinggi apabila berganti pemasok

3.Kekuatan pembeli
Pembeli atau pelanggan di sini terdiri dari pelanggan individu dan pelanggan organisasi.Dalam industri pertambangan tidak terdapat perantara antara industri dengan pemakai atau konsumen akhir.
Pelanggan mempunyai posisi tawar yang kuat apabila :

1. Jumlah konsumen sedikit. Semakin sedikit jumlah konsumen berarti semakin sulit bagi penjual untuk memperoleh alternatif pembeli jika pembeli beralih. Kondisi ini membuat penjual bersedia memberikan hadiah atau kelonggaran dalam bentuk lain kepada pembeli.
2. Daya beli konsumen rendah. Semakin rendah daya beli konsumen berarti semakin sulit bagi penjual untuk memperoleh konsumen karena kemampuan kemampuan konsumen sangat terbatas.
3. Biaya berganti merek rendah. Jika biaya yang harus dikeluarkan pembeli untuk beralih pada brand pesaing atau produk substitusi adalah rendah, maka kekuatan kompetitif pembeli cukup kuat.
4. Loyalitas konsumen rendah. Semakin tinggi tingkat loyalitas konsumen, semakin kuat posisi tawar-menawar mereka.
5. Informasi yang dimiliki lengkap. Jika pembeli memiliki informasi yang baik tentang produk penjual, harga dan biayanya.Semakin baik informasi yang dimiliki pembeli, semakin kuat posisi tawar-menawar mereka.

4. Industri Pesaing
Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan. Persaingan antara pemain industri dikatakan kuat, apabila :

1. Jumlah pesaingnya bertambah, serta ukuran perusahaan pesaing dan kapabilitasnya menjadi relatif sama.
2. Jika permintaan pasar bertumbuh lambat.
3. Jika kondisi industri membuat pesaing menggunakan strategi pemotongan harga atau senjata kompetitif lain untuk meningkatkan unit volume penjualan secara signifikan.
4. Jika salah satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisinya di pasar dan meluncurkan tindakan untuk memperkuat posisinya dengan memanfaatkan expense dari pesaing-pesaingnya
5. Jika biaya beralih customer kepada brand lain rendah
6. Persaingan meningkat dalam proporsi sampai ukuran pembalasan kesuksesan dari manuver strategis suatu perusahaan
7.Jika biaya untuk keluar dari industri lebih tinggi daripada biaya untuk tetap berada dalam industri dan bersaing
8.Jika pesaing semakin beragam dalam visi, sumber daya dan asal negara
9. Jika perusahaan kuat dari luar negeri mengakuisisi perusahaan lemah dalam negeri dan meluncurkan tindakan agresif dengan dana yang sangat mencukupi untuk merubah perusahaan yang baru di akuisisinya menjadi pemain besar di pasar.
Analisis di atas ditujukan untuk mengetahui intensitas persaingan dalam kemampulabaan dalam industri, serta mengetahui kekuatan yang paling berpengaruh dalam perumusan strategi suatu industri (Porter, 1998). Kekuatan masing-masing dari lima kekuatan bersaing tersebut merupakan fungsi struktur industri, sedangkan kekuatan kolektif kelima kekuatan bersaing tersebut menentukan kemampuan industri secara progresif dalam mencapai keuntungan yang diharapkan.

5. Substitusi dan Komplemen
Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Tersedianya produk substitusi di pasar membuat pembeli membandingkan kualitas, performa dan harga produk dengan produk substitusinya.
Tekanan dari tiga faktor adalah :
1. Harga dari produk substitusi cukup atraktif bagi pembeli
2. Apakah produk substitusi memiliki kualitas , performance, dan atribut lain yang dapat memuaskan pembeli.
3. Tingkat kemudahan pembeli untuik beralih kepada produk substitusi
Produk substitusi yang tersedia di pasar dengan harga atraktif menciptakan tekanan persaingan dengan adanya plafon harga bagi perusahaan pemain dalam industri sehingga mereka harus memberikan insentif agar pembeli tidak beralih pada produk substitusi.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/ lima-model-kekuatan-yang-mempengaruhi-persaingan-dalam-suatu-industri/
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/104-lima-model-kekuatan-dalam-persaingan

1 komentar:

  1. Video : HIIT Latihan Fisik yang paling mempengaruhi perkembangan frame work kekuatan pemain sepak bola..

    BalasHapus